Hati yang Tulus
Sahabat dan muridku,
permohonan orang sakit kusta kepadaku adalah contoh permohonan yang tulus. Katanya, "Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku." Dia mengerti siapa aku dan kemampuan kuasaku. Tapi dia tidak memaksa aku.
Kadang kala kalian nampaknya kurang dewasa dibandingkan orang itu. Bukankah kalian sering menggunakan kata-kata seperti ini ketika memohon kepadaku: tunjukkan kekuasanMu ya Yesus, kabulkan atau sembuhkanlah aku ... ? Kini rasakan kalimat itu. Adakah hatimu tidak sedang menyembunyikan ancaman atau syarat kepadaku: awas kalau Engkau tidak mengabulkan permohonanku, gelarmu sebagai yang berkuasa mulai kuragukan. Sangat kekanak-kanakan bukan?
Aku senang orang yang tulus. Kukatakan: jadilah tulus seperti merpati. Mengapa? Hati yang tulus adalah hati yang beriman. Dia tidak mengutamakan pikiran, kehendak, perasaan atau keinginan pribadi melebihi kehendak Allah. Sebaliknya, dia membawa diri apa adanya dan membiarkan Allah sang penciptanya berkarya atas dirinya. Mau dijadikan merah terserah, mau diubah jadi putih silahkan. Katakan: kalau Engkau mau ... Hati yang tulus percaya: Allah mengetahui apa yang terbaik untuk hidupku.
Sahabat dan muridku, aku tahu kalian mempunyai banyak persoalan dalam hidup. Percayalah aku selalu mendukungmu. Sebelum kalian mohon, kalau kulihat penting untuk kebaikan, pasti aku penuhi. Yang penting tetaplah setia pada imanmu, jangan pergi dari rangkulan tanganku. Aku Yesus, penolong dan penebusmu, selalu tersedia untukmu. Mrk 1:40-49
permohonan orang sakit kusta kepadaku adalah contoh permohonan yang tulus. Katanya, "Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku." Dia mengerti siapa aku dan kemampuan kuasaku. Tapi dia tidak memaksa aku.
Kadang kala kalian nampaknya kurang dewasa dibandingkan orang itu. Bukankah kalian sering menggunakan kata-kata seperti ini ketika memohon kepadaku: tunjukkan kekuasanMu ya Yesus, kabulkan atau sembuhkanlah aku ... ? Kini rasakan kalimat itu. Adakah hatimu tidak sedang menyembunyikan ancaman atau syarat kepadaku: awas kalau Engkau tidak mengabulkan permohonanku, gelarmu sebagai yang berkuasa mulai kuragukan. Sangat kekanak-kanakan bukan?
Aku senang orang yang tulus. Kukatakan: jadilah tulus seperti merpati. Mengapa? Hati yang tulus adalah hati yang beriman. Dia tidak mengutamakan pikiran, kehendak, perasaan atau keinginan pribadi melebihi kehendak Allah. Sebaliknya, dia membawa diri apa adanya dan membiarkan Allah sang penciptanya berkarya atas dirinya. Mau dijadikan merah terserah, mau diubah jadi putih silahkan. Katakan: kalau Engkau mau ... Hati yang tulus percaya: Allah mengetahui apa yang terbaik untuk hidupku.
Sahabat dan muridku, aku tahu kalian mempunyai banyak persoalan dalam hidup. Percayalah aku selalu mendukungmu. Sebelum kalian mohon, kalau kulihat penting untuk kebaikan, pasti aku penuhi. Yang penting tetaplah setia pada imanmu, jangan pergi dari rangkulan tanganku. Aku Yesus, penolong dan penebusmu, selalu tersedia untukmu. Mrk 1:40-49
Hati yang Tulus
Sahabat dan muridku,
permohonan orang sakit kusta kepadaku adalah contoh permohonan yang tulus. Katanya, "Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku." Dia mengerti siapa aku dan kemampuan kuasaku. Tapi dia tidak memaksa aku.
Kadang kala kalian nampaknya kurang dewasa dibandingkan orang itu. Bukankah kalian sering menggunakan kata-kata seperti ini ketika memohon kepadaku: tunjukkan kekuasanMu ya Yesus, kabulkan atau sembuhkanlah aku ... ? Kini rasakan kalimat itu. Adakah hatimu tidak sedang menyembunyikan ancaman atau syarat kepadaku: awas kalau Engkau tidak mengabulkan permohonanku, gelarmu sebagai yang berkuasa mulai kuragukan. Sangat kekanak-kanakan bukan?
Aku senang orang yang tulus. Kukatakan: jadilah tulus seperti merpati. Mengapa? Hati yang tulus adalah hati yang beriman. Dia tidak mengutamakan pikiran, kehendak, perasaan atau keinginan pribadi melebihi kehendak Allah. Sebaliknya, dia membawa diri apa adanya dan membiarkan Allah sang penciptanya berkarya atas dirinya. Mau dijadikan merah terserah, mau diubah jadi putih silahkan. Katakan: kalau Engkau mau ... Hati yang tulus percaya: Allah mengetahui apa yang terbaik untuk hidupku.
Sahabat dan muridku, aku tahu kalian mempunyai banyak persoalan dalam hidup. Percayalah aku selalu mendukungmu. Sebelum kalian mohon, kalau kulihat penting untuk kebaikan, pasti aku penuhi. Yang penting tetaplah setia pada imanmu, jangan pergi dari rangkulan tanganku. Aku Yesus, penolong dan penebusmu, selalu tersedia untukmu. Mrk 1:40-49
Read More......
permohonan orang sakit kusta kepadaku adalah contoh permohonan yang tulus. Katanya, "Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku." Dia mengerti siapa aku dan kemampuan kuasaku. Tapi dia tidak memaksa aku.
Kadang kala kalian nampaknya kurang dewasa dibandingkan orang itu. Bukankah kalian sering menggunakan kata-kata seperti ini ketika memohon kepadaku: tunjukkan kekuasanMu ya Yesus, kabulkan atau sembuhkanlah aku ... ? Kini rasakan kalimat itu. Adakah hatimu tidak sedang menyembunyikan ancaman atau syarat kepadaku: awas kalau Engkau tidak mengabulkan permohonanku, gelarmu sebagai yang berkuasa mulai kuragukan. Sangat kekanak-kanakan bukan?
Aku senang orang yang tulus. Kukatakan: jadilah tulus seperti merpati. Mengapa? Hati yang tulus adalah hati yang beriman. Dia tidak mengutamakan pikiran, kehendak, perasaan atau keinginan pribadi melebihi kehendak Allah. Sebaliknya, dia membawa diri apa adanya dan membiarkan Allah sang penciptanya berkarya atas dirinya. Mau dijadikan merah terserah, mau diubah jadi putih silahkan. Katakan: kalau Engkau mau ... Hati yang tulus percaya: Allah mengetahui apa yang terbaik untuk hidupku.
Sahabat dan muridku, aku tahu kalian mempunyai banyak persoalan dalam hidup. Percayalah aku selalu mendukungmu. Sebelum kalian mohon, kalau kulihat penting untuk kebaikan, pasti aku penuhi. Yang penting tetaplah setia pada imanmu, jangan pergi dari rangkulan tanganku. Aku Yesus, penolong dan penebusmu, selalu tersedia untukmu. Mrk 1:40-49
Tidak ada komentar:
Posting Komentar